Pesona Seni dan Budaya Bukittinggi

Pesona Seni dan Budaya Bukittinggi Tampil Meriah dan Semarak di TMII

Berita Kota Bukittinggi

Pesona Seni dan Budaya Bukittinggi Tampil Meriah dan Semarak di TMII




Iven Pesona Budaya Bukittinggi yang digelar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Anjungan Sumatera Barat,Minggu (26/8), berlangsung meriah dan semarak. Sejak sore harinya anjungan Sumatera Barat telah dipenuhi oleh para undangan dan masyarakat Bukittinggi dan Agam se-Jabodetabek yang antusias ingin menyaksikan sejumlah pertunjukan seni budaya yang akan ditampilkan dalam bentuk paket pertunjukan dengan mengusung tema “Makan Bajamba Dalam Sumarak Alek Rang Kurai”.

Kesempatan yang hanya satu kali dalam 19 tahun ini, dimanfaatkan oleh Pemko Bukittinggi untuk lebih mengeksplore dan mengenalkan potensi daerah khususnya kepariwisataan kepada masyarakat luas melalui pertunjukan seni dengan menampilkan Tim Kesenian Sanggar Saandiko yang baru – baru ini meraih juara 1 di Tingkat Nasional dalam Konser Kerawitan Muda yang diadakan oleh Kemendikbud RI di Cilegon dan Sanggar Puti Limo Jurai yang juga telah mempunyai jam terbang yang tinggi dibidang seni music dan tari Minang.

Pertunjukan yang ditampilkan tersebut merupakan rangkaian prosesi pernikahan anak rang kurai di Bukittinggi. Diawali dengan rangkaian arak – arakan marapuai (mempelai pria) ke rumah anak daro (mempelai wanita). Dirumah anak daro dilaksanakan alek (pesta) dimana setiap sanak saudara, famili serta kerabat yang datang diajak makan bersama (makan Bajamba).

Semua ini dikemas dalam paket seni tari dan musik yang memukau penonton dengan durasi 1 jam pertunjukan. Tari- tarian serta lagu yang ditampilkan ada yang  disengaja dibuat khusus untuk perunjukan ini seperti lagu tentang keindahan dan potensi wisata Bukittinggi dan Pesona Wisata Sumatera Barat dengan judul “Rancak” diciptakan oleh Edi Emitos serta tari proses pembuatan Kerupuk Sanjai yang sengaja diciptakan oleh Cici dari Sanggar Puti Limo Jurai untuk menambah nilai plus dari pertunjukan ini.

Kolaborasi 2 sanggar ini menampilkan pertunjukkan yang apik dan saling mengisi satu sama lain, 20 orang penari, pemusik serta pesilat saling mengisi dan dari awal pertunjukan yang dikemas dalam satu paket menarik tanpa jedah yang mampu membuat lebih kurang 500 orang penonton yang hadir tidak meninggalkan tempat duduk. Dan diakhir pertunjukan para Undangan yang termasuk para  Duta Besar Negara sahabat yang hadir diajak menari dan berjoget oleh para penari yang membuat acara semakin berkesan.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias yang hadir pada kesempatan itu mengungkapkan, kegiatan ini menjadi bagian penting dari promosi seni dan budaya, ucapan terima kasih kepada TMII yang telah memberikan kesempatan kepada Kota Bukittinggi untuk lebih mengenalkan potensi kepariwisataan Bukittinggi kepada masyarakat nusantara dan dunia, khususnya yang ada di Jakarta. Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi merupakan tempat promosi yang efektif.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada TMII khususnya UPTD Anjungan Sumatera Barat yang telah memberikan kesempatan kepada Bukittinggi menampilkan seni budayanya. Kedepan disarankan, pada pertunjukan budaya agar betul – betul senyatanya diperlihatkan seperti makan bajamba yang ditampilkan tersebut ditunjukkan bagaimana pola beradat yang sebenarnya, karena pada makan bajamba tersebut banyak filosofi yang bisa kita ambil seperti kebersamaan, sambil makan bisa bercengkrama dan bagaimana membicarakan hal – hal yang positif terhadap anak kemenakan dan lain sebagainya,” ujar Ramlan.

Kemudian Ramlan juga menghimbau kepada perantau yang ada di Jakarta agar senantiasa membiasakan hal – hal sebagaimana yang ada di kampung agar adat dan budaya kelestariannya tetap terjaga.

“atas nama pemerintah daerah saya berharap tolong dibiasakan bagaimana cara pola adat di kampung jangan dibiasakan hal – hal yang tidak seharusnya diperpendek dan terlalu dipermudah, agar  anak kemenakan kita juga tahu cara beradat. Cotohnya undangan saja sekarang dengan WA (WhatsApp) dan ada yang patut dan ada yang tidak, jadi bagaimana pola beradat raso pareso itu perlu kita bangkitkan kembali karena inilah yang bisa kita turunkan kepada anak kemanakan, sejah mana orang kurai pergi merantau yang sako pusakonya tetap di Minangkabau,” ungkap Ramlan.

Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Oni Yulfian mengatakan, bahwa paket tahunan ini merupakan suatu upaya untuk menampilkan potensi daerah dibidang pariwisata, budaya serta produk – produk di masing – masing Kabupaten / Kota yang ada di Sumatera Barat.

“Kegiatan ini merupakan suatua upaya untuk menampilkan potensi daerah dibidang pariwisata, budaya serta produk – produk yang ada di masing - masing Kabupaten /  Kota di Sumatera Barat, Kota Bukittinggi sebagai destinasi yang sudah dikenal mempunyai daya tarik yang kuat terhadap pariwisata, dengan adanya iven ini diharapkan menjadi kuat lagi dalam menarik potensi wisatawan yang ada di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

“promosi parwisata dalam bentuk paket khusus ini merupakan salah satu bentuk promosi pariwisata yang sangat menarik karena dikemas dalam sebuah pagelaran yang apik berdurasi 1 jam, melalui kegiatan ini kita dapat ketahui seberapa besar potensi yang dimiliki kota Bukittinggi,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh Kepala TMII, sejumlah Kepala SKPD Kota Bukittinggi, niniak mamak dan tokoh masyarakat Kurai, Ketua LKAAM dan Ketua Bundo Kanduang Kota Bukittinggi, Ketua Persatuan Wanita Kurai (PWK), juga hadir organisasi – organisasi masyarakat yang ada di Jakarta seperti IKK, Kurai Sakato, BSA, IKM, Gebu Minang, Indo Jalito dan lainnya serta juga dihadiri oleh lebih kurang 15 Duta Besar Negara Sahabat antara lain, Duta Besar Kuba, Vietnam, Canada, Myanmar, USA, China, Yaman, Italy. (ylm)

 

  • 21-12-2016

    Kegiatan Ulang Tahun Kota Bukittinggi yang ke-232

LINK DIREKTORI

Category:

Anda ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

Jejak Asia